Oleh: Litera Team
Judul : Republik Temu-Lawak
Penulis: Alfian Nawawi
Harga : Rp.114.700-
ISBN : 978-623-7734-03-1
Jumlah Halaman: 267
Penerbit : CV. J-Maestro
Tahun Terbit : 2020
Pemesanan:
081278598569 / Nafha
085220830649 / Noni
Pada bulan Januari 2020, sebuah kumpulan esai menarik terbit dengan judul "Republik Temu-Lawak" yang ditulis oleh owner Kedai KopiLitera, Alfian Nawawi. Yang membuat buku ini unik adalah sebagian esainya dipilih dari tulisan-tulisan yang pernah diposting di media sosial.
Lebih dari 300 esai yang ditulis oleh Alfian Nawawi dalam rentang tahun 2017-2019 tersebar di media cetak, online, dan media sosial. Namun, hanya 70 esai pilihan yang dimuat dalam buku ini. Untuk penerbitan dan penjualan buku ini, Alfian mempercayakan kepada J-Maestro, sebuah perusahaan penerbitan di Bandung.
Dalam esai-esainya, Alfian seringkali 'membanyol' dalam wilayah politik, namun juga banyak membahas budaya, sastra, dan seni. Sebagai seorang eks penyiar program sastra dan berita di Radio Cempaka Asri FM (2005-2013), ia menggambarkan esainya sebagai sekumpulan 'gerutu' dan 'gurau', celetukan atau tulisan iseng yang dilakukan dengan penuh senyuman.
Alfian Nawawi telah menghasilkan karya-karya lain sebelumnya, termasuk naskah cerpen eksperimental "Dipersunting Bumi" yang dimuat dalam antologi "Pohon Yang Tumbuh Menjadi Tubuh" (Gora Pustaka, 2018). Karya cerpennya yang berjudul "Sapobatu" juga terpilih sebagai salah satu naskah terbaik dalam "Sayembara Cerita Rakyat Bulukumba" yang diselenggarakan oleh DPD II KNPI dan Pemkab Bulukumba pada tahun 2019, dan saat ini dalam proses penerbitan. Selain itu, ia juga menulis buku "Inspiring Bulukumba" (Mafazamedia, 2014), dan puisi, esai, serta cerpennya telah dimuat dalam berbagai antologi.
Alfian Nawawi, yang juga merupakan pendiri Forum Pustaka Bulukumba dan Gerakan Pojok Baca 137, masih sedang merampungkan beberapa bukunya yang lain. Antara lain, "Mencari Bulukumba dalam Gelombang Radio Siaran" - Sebuah Tinjauan Sejarah, Budaya, dan Komunikasi -; "Bulukumba, Sesobek Catatan Kaki Revolusi"; "Kembalikan Kelaminku" (kumpulan cerpen); Samindara (antologi cerita rakyat Bulukumba); dan sebuah buku biografi yang judulnya masih dirahasiakan.
Alfian Nawawi juga dikenal dengan 'nama udara' Ivan Kavalera, nama yang dikenal sebagai penyiar beberapa program sastra dan news di Radio Cempaka Asri FM (2005-2013).
"Hanya sekumpulan 'gerutu' campur 'gurau'. Lebih tepatnya, sekumpulan celetukan atau tulisan iseng." Alfian menjelaskan bahwa gagasan dan pemikiran, seapapun karakternya, harus dituangkan dalam tulisan, karena sejarah dibangun oleh peristiwa-peristiwa, dan peristiwa-peristiwa tersebut hanya bisa dibangunkan melalui tulisan-tulisan," tutur Alfian Nawawi saat menyimpulkan buku ini.
Dengan keunikan dalam menyampaikan pikiran melalui esai-esainya, Alfian Nawawi mempersembahkan "Republik Temu-Lawak" bagi para pembaca yang mencari keceriaan dan refleksi dalam sebuah esai.***