Ngopi sastra bersama sastrawan senior kebanggaan Bulukumba, Mahrus Andis niscaya selalu memikat lantaran selalu membawa nutrisi bagi pikiran dan jiwa.Kunjungan Mahrus Andis yang pertama kali ke Kedai Kopi Litera yaitu pada 29 Juli 2022.
Beliau selalu ditemani oleh salah satu muridnya, yaitu seorang seniman, teaterawan dan konten kreator bernama Sabri M. Nur alias Sabri Abian.
Pada kunjungan pertama, beliau menyumbangkan beberapa buku hasil karyanya ke Kedai Kopi Litera. Owner Kedai Kopi Litera, Alfian Nawawi juga memberikan cinderamata beberapa buku karyanya kepada beliau. Salah satunya adalah buku kumpulan esai berjudul "Republik Temu Lawak" k yang diterbitkan pada awal tahun 2020, menjadi saksi sejumlah peristiwa bersejarah dalam politik nasional, internasional, budaya, seni, dan pemikiran yang dituangkan dari sudut pandang Alfian Nawawi yang saat itu dikenal dengan julukan "laculleq".
Kunjungan Mahrus Andis yang juga dikenal sebagai kritikus sastra ini, yang kedua kalinya yaitu pada 30 September 2022 silam..
Mahrus Andis menuliskan catatan kunjungan keduanya. Menurutnya, itu bagian dari perjalanan Wisata Sastrawi. Kita simak catatan beliau di akun media sosialnya:
 |
Sastrawan senior Bulukumba Mahrus Andis di Kedai KopiLitera pada 30 September 2022. |
"RUMAH PUTIH", ANTOLOGI PUISI KARYA ALFIAN NAWAWI
SEKELUARGA
Bersama Sabri M. Nur, seorang Master of Ceremoni senior dan
pegiat literasi, saya meluncur ke Tanete, Kec. Bulukumpa. Angin segar
memukul-mukul kaca mobil yang separuh terbuka. Siang tidak panas. Matahari
bersembunyi di balik mendung. Suasana Jumat, hari ini 30 September 2022, cukup
menyenangkan. Saya mengemudi dengan riang dan Sabri menyanyi kecil (tidak jelas
lagu apa) di jok depan.
Selesai salat Jumat, mampir di Kedai Kopi Litera Palampang.
Sekalian menyampaikan rasa duka kepada Sastrawan Bulukumba, Alfian Nawawi, yang
mantan penyiar radio swasta dan sering menulis dengan nama Ivan Kavalera.
Usdar Nawawi, kakak kandung Alfian, baru saja meninggal 3
(tiga) hari yang lalu di Makassar. Usdar dengan saya seperti bersaudara. Dia
sahabat saya di dunia sastra, terutama di belantara penulisan puisi, 1970-an.
Usdar seorang wartawan senior. Terakhir, dia memimpin media online "Bugis
Pos.Com" Sulsel.
Alfian Nawawi juga seorang penulis yang produktif. Dia sudah
menerbitkan buku esai berjudul "Republik Temu Lawak"(2020), kumpulan
biografi "Inspiring Bulukumba" (2014), Antologi Puisi "Rumah
Putih" (2013) dan beberapa bukunya yang lain, termasuk salah satu penulis
di buku "Wasiat Botinglangi" (2022).
Alfian menetap di Kelurahan Palampang, Kec. Rilau Ale Kab.
Bulukumba. Bersama istri tercinta, Israwaty Samad yang juga seorang penulis
puisi, Alfian mengasuh sebuah kedai kopi: tempat diskusi sastra dan show uji
vokal calon penyanyi.
Beberapa puisi yang terhimpun dalam buku Antologi
"Rumah Putih", karya Alfian sekeluarga menarik dicerna. Pasalnya,
buku puisi tersebut ditulis oleh sebuah rumah tangga, yaitu: Alfian Nawawi
(suami), Israwaty Samad (istri), Abd. Samad Rauf (mertua), Fatimah Samad
(ipar), Sri Ulfanita (ipar), Nila Karmilawati (ipar) dan Nurlaesa Kamislisya'i
(ponakan).
Sebagai bentuk kekayaan literasi, buku-buku karya Alfian
sangat menarik untuk mengisi ruang pustaka. Tentu, oleh siapa saja yang
mencintai literasi.
Banyak hal yang ingin kami diskusikan saat ini di Kedai Kopi
Litera. Namun karena Wisata Sastrawi masih akan berlanjut di suasana lain, kami
pun bubar dan kembali ke kota yang mulai terasa gerah.***