Oleh: Alfian Nawawi
Di sela-sela riak api, sejumput biji kopi dengan harum yang menarik perlahan merasuk ke dalam sangkar kayu di atas perapian. Serupa irama, aroma kopi yang khas pun merayap dengan lembut, memenuhi setiap sudut ruangan. Keajaiban inilah yang datang ke hati dan pikiran, melahirkan hangat dan kenikmatan sejati yang tak terlupakan.
Kehadiran kopi yang diseduh di atas perapian membawa pengalaman yang terasa begitu eksklusif dan menyenangkan. Ketika suhu api melambung tinggi, biji kopi yang terpanggang dengan sempurna menemukan tempatnya di dalam gelas penyeduh. Lalu, dengan cermat dan penuh kasih, air panas mengalir perlahan, meluluhkan kekakuan biji kopi, dan merengkuh segala kelezatan di dalamnya.
Di sini, waktu berputar pelan seperti tari kobaran api yang tak terduga. Setiap tetes air yang jatuh memperkuat aroma kopi yang memikat, menciptakan harmoni yang sempurna di dalam gelas penyeduh. Rasanya seolah memasuki sebuah surga rahasia.
Sesekali, percikan api yang berkilauan menari-nari di hadapan biji kopi yang sedang diseduh, menambah pesona dari prosesi ini. Suara kerikil kayu yang bergemuruh di bawah langkah waktu, seolah menyemai ketenangan dan keabadian dalam setiap tegukan kopi yang akan datang. Semua itu membentuk sebuah panggung di mana kepuasan mendalam bergandengan tangan, menghiasi setiap tegukan hangat yang melintas di bibir.
Momen penyeduhan kopi di atas perapian menjadi hadiah tersendiri bagi jiwa penikmatnya. Rasa yang terjalin dengan alam semesta, di mana kehangatan dan keindahan disuguhkan dengan pemandangan yang memukau dan harum yang menggoda, Menciptakan perasaan yang mampu melampaui batas-batas kenyataan.
Dalam detik-detik berhenti yang ajaib, di tengah perapian
yang membara, sejumput biji kopi berubah menjadi elixir yang mempesona,
mengangkat roh dan membelai jiwa. Sensasi itu tak tergantikan, menjadi
perjalanan tersendiri yang membawa kita melewati dunia rasa dan kelezatan yang
belum pernah kita temui sebelumnya. Hanya dengan menyeduh kopi di atas
perapian, kita dapat merasakan kedalaman yang tersembunyi dan memanfaatkan seluruh
indera untuk menikmati keajaiban yang ditawarkan oleh biji-biji yang penuh
kenikmatan ini.
Bagi pecinta kopi, mengetahui suhu yang tepat
untuk menyeduh kopi di atas perapian adalah sebuah seni yang harus dikuasai.
Setiap jenis kopi memiliki karakteristik yang berbeda-beda, dan suhu yang tepat
akan mempengaruhi rasa dan aroma yang dihasilkan.
Sebagai panduan bagi para penikmat kopi yang ingin menguasai seni menyeduh di atas perapian, terdapat berbagai sumber bacaan dan media yang dapat menjadi referensi.
Salah satu buku yang disarankan adalah " The Art and Craft of Coffee An Enthusiast's Guide to Selecting, Roasting, and Brewing Exquisite Coffee” yang ditulis Kevin Sinnott, penerbit Quarry Books, 2011. Buku ini memberikan wawasan mendalam tentang berbagai metode penyeduhan kopi, termasuk penyeduhan di atas perapian. Kevin Sinnott menjelaskan secara detail mengenai suhu yang ideal untuk menyeduh kopi dengan menggunakan metode manual brew maupun teko aluminium ataupun teko kuningan.
Tentu saja masih ada ratusan buku lainnya yang bisa ditemukan
di perpustakaan atau toko buku yang bisa membantu kita memahami lebihdalam
Ketika biji kopi mulai terkena air panas, suhu sekitar
perapian yang hangat memberikan sentuhan magis pada proses penyeduhan. Suhu
ideal untuk menyeduh kopi di atas perapian biasanya berkisar antara 90°C hingga
96°C, tergantung pada jenis kopi yang digunakan. Sumber-sumber yang disebutkan
di atas memberikan panduan lebih spesifik mengenai suhu yang sesuai untuk berbagai
jenis kopi, sehingga para penikmat kopi dapat menyesuaikan penyeduhan mereka
dengan sempurna.
Saat cairan kopi mulai mengalir perlahan dari alat
penyaring, aroma kopi yang khas menyebar ke seluruh ruangan, menambah
kenikmatan yang tak tergantikan. Menyeduh kopi di atas perapian bukan hanya
sekadar proses, tetapi juga sebuah ritual yang melibatkan hati dan jiwa.
Sembari menikmati hangatnya perapian, para pecinta kopi merasakan kedamaian dan
keindahan saat menyiapkan secangkir kopi yang sempurna.
Dalam setiap cangkir kopi yang diseduh di atas perapian, ada
cerita tentang pengabdian, ketekunan, dan kelembutan. Seperti seni yang indah,
menyeduh kopi di atas perapian membutuhkan perasaan yang dalam, kepekaan
terhadap suhu, dan keahlian yang terus diasah. Tenggelamlah sesekali dalam pesona
biji kopi yang menari di atas perapian, di sana ada momen keajaiban
dan kenikmatan.***