Latest Post

Membentuk Remaja Tangguh Melalui GenRe

Posted By Redaksi on Minggu, 11 Juni 2023 | Minggu, Juni 11, 2023

Oleh: Israwaty Samad

Kedai Kopi Litera selalu dirubung oleh Litera Lovers yang sebagian besar adalah kaum remaja. 

Di tengah dinamika sosial yang rumit, terbitlah sebuah program yang bernama Generasi Berencana (GenRe)  yang memiliki tujuan mulia: mengembangkan karakter remaja Indonesia. 

GenRe merupakan inisiatif dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang bertujuan mengajarkan remaja tentang pentingnya menjauhi pernikahan dini, seks pranikah, dan penyalahgunaan narkoba.

GenRe menyadari bahwa remaja merupakan pilar penting dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, program ini dirancang dengan tujuan membangun remaja yang tangguh, bertanggung jawab, dan mampu memberikan kontribusi positif dalam pembangunan negara. GenRe memahami bahwa mencegah pernikahan dini, seks pranikah, dan narkoba adalah langkah penting untuk menciptakan generasi muda yang sehat secara fisik, emosional, dan mental.

Melalui GenRe, remaja diberikan pemahaman tentang pentingnya menunda pernikahan hingga usia yang tepat. Mereka diberikan pengetahuan mengenai risiko dan konsekuensi yang dapat terjadi akibat pernikahan dini, seperti terhentinya pendidikan, ancaman terhadap kesehatan, dan kehidupan yang tidak stabil. Selain itu, remaja juga diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan seksual, menghormati diri sendiri, dan memahami konsep persetujuan dalam hubungan antar pasangan.

Tak hanya itu, GenRe juga memusatkan perhatiannya pada pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Program ini memberikan edukasi tentang bahaya narkoba, dampak negatifnya terhadap kesehatan dan kehidupan sosial, serta pemahaman tentang pentingnya hidup sehat tanpa ketergantungan pada zat-zat terlarang. GenRe berusaha membentuk remaja yang sadar akan dampak negatif narkoba dan memiliki ketahanan diri yang kuat untuk menolak godaan tersebut.

Dalam implementasinya, GenRe menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk sekolah, lembaga masyarakat, dan keluarga. Program ini menyediakan pendampingan, pelatihan, dan kegiatan positif yang mengajarkan keterampilan sosial, pemecahan masalah, serta membangun jiwa kepemimpinan pada remaja. Dengan pendekatan yang holistik, GenRe berupaya mengubah paradigma remaja dan mendorong mereka untuk tumbuh menjadi generasi berkualitas dan berdaya saing tinggi.

GenRe adalah bukti nyata bahwa melalui upaya kolaboratif dan pendekatan komprehensif, kita dapat membentuk remaja tangguh yang mampu menghadapi segala tantangan dan memberikan kontribusi dalam pembangunan bangsa. Melalui program ini, remaja didorong untuk menjauhi pernikahan dini, seks pranikah, dan penyalahgunaan narkoba, sehingga mereka memiliki peluang yang lebih baik dalam meraih masa depan yang cerah dan membangun masyarakat yang lebih baik. Remaja Genre! Sehat, Cerdas, Ceria! Genre Indonesia! Saatnya yang muda yang berencana!***

Dalam Sinar RK Glow

Oleh: Israwaty Samad

Dalam perjalanan mencapai keberhasilan, ditolak satu kali adalah sebuah ujian yang wajar. 

Dua kali penolakan masih membutuhkan kesabaran yang kuat. Ketika ditolak tiga kali, kita masih bisa bersabar dan tetap menantikan kesempatan.

Namun, ketika penolakan berulang kali terjadi, sudah saatnya untuk meninggalkan dan menyadari bahwa dia bukanlah pasar yang cocok untukmu. 

Di luar sana, masih banyak yang mengharapkan kehadiranmu, sahabat terbaikku.

Ayo, bergabunglah dengan saya, karena saya adalah open agen yang siap memberikan perawatan yang kamu butuhkan. 

Produk ready stock tersedia untukmu. Bersama RK kosmetik, kita akan mencapai kejayaan yang viral. 

RK kosmetik viral akan menjadi magnet bagi kesuksesanmu. Dalam sinar RK glow, kita akan bersinar bersama menuju puncak kesuksesan.Aamiin.***


Les Bahasa Inggris Gratis


Les Bahasa Inggris gratis di Kedai Kopi Litera  berlangsung dalam rentang November 2020 sampai Maret 2021. ketika pandemi covid-19 memicu kebijakan pemerintah menutup sekolah. Saat itu banyak anak sekolah dasar dan tk sangat rindu kepada sekolah mereka. rindu suasana belajar di kelas. 

Saat dinding-dinding sekolah terdiam dan pintu-pintu ditutup rapat karena kebijakan pemerintah yang diterapkan sebagai respons terhadap pandemi COVID-19,  anak-anak sekolah dasar dan taman kanak-kanak merasakan kerinduan yang mendalam terhadap sekolah mereka. Mereka merindukan suasana belajar di dalam kelas, bermain dengan teman-teman sejawat, dan meresapi ilmu pengetahuan yang dipancarkan oleh guru-guru mereka.

Namun, dalam keheningan itu, terbitlah sinar harapan dari Kedai Kopi Litera. Dalam usaha yang memancarkan kebaikan, kedai kopi ini menghadirkan ruang belajar yang difasilitasi khusus untuk mereka. Les bahasa Inggris gratis menjadi pilihan yang tepat, mengantarkan cahaya ke dalam kegelapan yang melingkupi masa pandemi.

Relawan pengajar yang berdedikasi berasal dari komunitas literasi yang berkiprah dalam proyek-proyek hal baik, seperti Dihyah Project, Hamaika Project, Pustaka Rumput, Gerakan Pojok Baca 137, bahkan pemilik Kedai Kopi Litera sendiri. Mereka dengan penuh semangat mengajar anak-anak dengan penuh kelembutan dan kegembiraan, membawa mereka dalam petualangan kosakata dan tata bahasa yang menarik.

Di Kedai Kopi Litera, bukan hanya secangkir kopi yang menghangatkan jiwa, tetapi juga kata-kata yang membangun jembatan antara bahasa dan pengetahuan. Anak-anak sekolah dasar dan taman kanak-kanak tidak hanya belajar tentang pengucapan dan kosakata baru, tetapi mereka juga menemukan keajaiban dalam kekuatan kata-kata yang menjelajahi dunia.

Dalam gelombang kesulitan, Kedai Kopi Litera menjadi pelampung harapan. Mereka mengubah kegelisahan menjadi kegembiraan, merangkul anak-anak dalam belajar yang berarti dan membantu mereka melampaui batasan-batasan masa pandemi. Di sana, rindu-rindu mereka terhadap sekolah dan suasana belajar di kelas diberikan ruang untuk tumbuh dan berkembang.

Tak hanya itu, kegiatan ini juga melibatkan masyarakat luas. Mereka yang memiliki semangat literasi dan kepedulian terhadap pendidikan berkontribusi dalam memberikan kesempatan yang berharga kepada anak-anak. Bersama-sama, mereka membangun jaringan solidaritas dan cinta akan ilmu pengetahuan.

Kedai Kopi Litera dan les bahasa Inggris gratis yang dihadirkannya telah menjadi ikon kebaikan dan kepedulian di masa pandemi ini. Di antara cangkir-cangkir kopi dan aroma harum yang memenuhi ruangan, terdapat harapan dan peluang yang tersimpan untuk masa depan yang lebih baik.

Seiring dengan lonceng kesadaran yang bergema di kalangan masyarakat, semoga inisiatif ini dapat menjadi cahaya yang tak pernah padam dalam menghadapi tantangan yang ada.***

Editor: Litera Team


Kedai Kopi Harus Ramah Anak


Oleh: Litera Team

Sesungguhnya setiap hari adalah hari anak, Perayaan pada momentum hari peringatan hanyalah seremoni. 

Inilah salah satu Litera Moments. Gemuruh riang gema di Kedai Kopi Litera saat sinar matahari memancar dengan hangat pada 20 November 2021, Hari Anak Sedunia dirayakan dengan penuh keceriaan di tengah aroma kopi yang menggoda. 

Sebagai sebuah destinasi yang ramah anak dan penuh kepedulian terhadap anak-anak, Kedai Kopi Litera menggelar Lomba Menggambar Logo Kedai Kopi Litera dengan semangat yang membara. Peserta lomba adalah para bocah bersemangat dari kelas 1 hingga 6, yang berasal dari berbagai sudut Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Pada 21 November 2021, ruang kegembiraan pun dibuka. Anak-anak dengan penuh semangat dan imajinasi yang meluap memasuki arena lomba menggambar logo Kedai Kopi Litera. Dengan mata yang berbinar, mereka meraih pensil dan kuas, siap untuk melukis impian mereka di atas kertas putih yang bersih. Keunikan setiap anak tercermin dalam setiap goresan yang mereka buat, mewakili dunia mereka yang penuh keajaiban dan kegembiraan.

Namun, momen keceriaan ini tak hanya melibatkan anak-anak. Kejutan tak terduga datang dengan kehadiran emak-emak yang ikut meramaikan acara lomba. Dengan tawa yang menggema dan senyum yang penuh kasih, mereka memberikan dukungan dan semangat kepada anak-anak yang tengah berkarya. Kedai Kopi Litera menjadi saksi atas momen yang tak terlupakan, di mana generasi muda dan generasi tua bersatu dalam kegembiraan dan kehangatan.

Di tengah alunan musik yang mengalun lembut, suasana di Kedai Kopi Litera penuh dengan kehangatan dan keceriaan. Setiap goresan pensil dan kuas dari tangan-tangan kreatif anak-anak menjadi manifestasi dari potensi dan bakat yang mereka miliki. Lomba menggambar logo menjadi sarana bagi mereka untuk mengekspresikan imajinasi dan identitas Kedai Kopi Litera yang mereka rasakan.

Hari Anak Sedunia yang dirayakan di Kedai Kopi Litera bukan hanya tentang perlombaan, tetapi juga tentang mempererat ikatan antara anak-anak dan masyarakat sekitarnya. Acara ini menjadi pembuktian bahwa kepedulian terhadap anak-anak adalah sebuah investasi berharga bagi masa depan yang lebih cerah.

Saat senja mulai menjelang, para peserta lomba meninggalkan jejak kreativitas mereka di atas kertas. Lomba menggambar logo Kedai Kopi Litera telah menciptakan momen manis yang akan terus dikenang dalam ingatan mereka. Dalam harmoni dan canda tawa, Kedai Kopi Litera membawa harapan dan inspirasi kepada anak-anak untuk terus bermimpi dan mengejar cita-cita mereka dengan penuh semangat.***


Ngopi Cerdas Bareng Andy Satria


Obrolan Kedai Kopi Bersama Ustadz Andy Satria Pada tanggal 13 Mei 2023, di dalam suasana yang dipenuhi dengan aroma kopi yang menggoda, Ustadz Andy Satria membuka tabir  tersembunyi tentang "Pejabat Jahat" yang melingkupi kita.

 Ustadz Andy Satria dalam sebuah momen di Kedai Kopi Litera
Melalui setiap tegukan kopi  dia menyingkapkan fakta yang mengejutkan dan membuat bulu kuduk merinding. Siapakah mereka sebenarnya?  Ustadz Andy Satria, seorang penceramah ternama dengan wawasan spiritual yang mendalam.

Sambil merasakan nikmatnya kopi yang mengalir melalui bibir, ia memaparkan kebenaran yang selama ini tersembunyi di balik tirai kejahatan yang merajalela.

Melalui kecerdasan dan ketajaman wawasannya, Ustadz Andy Satria mengungkapkan latar belakang, motif, dan alasan di balik tindakan keji para pejabat tersebut. Kata-katanya membelah hening dan menembus kegelapan, memberikan cahaya bagi jiwa-jiwa yang haus akan kebenaran. Sementara kita menyaksikan kopi memenuhi cangkir kita, ia mempersembahkan informasi yang mengejutkan, memicu diskusi yang mendalam tentang politik, moralitas, dan tatanan sosial yang sering kali tertutup rapat.

Di tengah kegelapan yang melingkupi dunia pejabat dan pemerintahan, Ustadz Andy Satria menjadi sumber harapan. Dalam obrolan di kedai kopi ini, ia mengajak kita untuk melihat melampaui fasad dan menyibak tabir misteri yang meliputi para pelaku kejahatan di balik posisi berpengaruh. Dengan keberanian dan ketulusan, Ustadz Andy Satria membawa pencerahan spiritual mencari kebenaran dalam dunia yang penuh tipu muslihat.***


Andi Mappasomba dan Si Pokki

Posted By Redaksi on Sabtu, 10 Juni 2023 | Sabtu, Juni 10, 2023


Oleh: Litera Team

"Ngopi Bareng di Kedai Kopi Litera: Filosofi di Balik Si Pokki"

Si Pokki (Dok. Andi Mappasomba)
Pada tanggal 9 Juni 2023, Channel YouTube Kedai Kopi Litera menghadirkan live streaming obrolan kedai kopi dengan Andi Mappasomba, Sebuah momen ngopi bareng dan obrolan tentang motornya yang unik.

Dalam suasana Kedai Kopi Litera yang hangat, Andi Mappasomba berbagi kisah tentang filosofi di balik tanduk-tanduk yang mempercantik bagian depan motor uniknya, Si Pokki. Melalui obrolan santai ini, tersibak kecintaannya pada kopi, kesenangan berkendara, dan pemikiran filosofis terjalin dalam harmoni yang memikat. 

Saat kita ikut bergabung dalam percakapan menarik ini, kita akan menemukan keindahan kopi dan ide-ide inspiratif yang muncul dari obrolan santai di Kedai Kopi Litera. Setiap tegukan kopi menjadi hiasan bagi pikiran yang melintas, sementara Si Pokki memberikan nuansa keunikan yang tak tergantikan.

Kedai Kopi Litera tidak hanya menyajikan kopi yang lezat, tetapi juga menjadi tempat di mana ide-ide bermekaran dan kehidupan mengalir dengan harmoni.

Meresapi kopi sambil merasakan getaran kendaraan yang membawa kita pada perjalanan menuju pemikiran yang mendalam. Bersama-sama, kita akan menemukan inspirasi yang tak terbatas, dan merasakan kehangatan dari obrolan santai di Kedai Kopi Litera.***

Perempuan di atas Pematang

Oleh: Litera Team

Penulis: Israwaty Samad

Editor: Sri Ulfanita

Pemeriksa Aksara: Alfian Nawawi

Tata Letak: Tim Oksana

Desain Sampul: Tim Oksana,

(Foto: Fahri Adam, Model: Israwaty Samad)

Penerbit Oksana Publishing

ISBN: 978-602-6235-03-9

Cetakan Pertama, Maret 2016

Tebal: 203 halaman

Buku “Perempuan di atas Pematangsebenarnya adalah sekumpulan catatan harian yang oleh penulisnya dikumpulkan secara pribadi selama bertahun-tahunPenulisnya adalah Israwaty Samad, owner Kedai Kopi Litera.

Sekumpulan permenungan, pemikiran dan pengalaman yang sebenarnya adalah kumpulan esai dan artikel ini akhirnya dikemas menjadi sebuah buku yang menarik. Diterbitkan oleh Oksana pada tahun 2016.

Dengan membingkai pelbagai problematika perempuan desa, dari sisi geografis ia melakukannya dari sudut Bulukumpa dan Bulukumba, Sulawesi Selatan yang sebenarnya dapat mewakili perempuan desa di Nusantara, negara-negara berkembang di Asia dan Amerika Latin.

Beberapa tulisan di buku ini secara berani mengupas hal-hal yang jarang dibicarakan dalam forum resmi. Semisal tulisan yang menggugat mitos Kartini dan rekayasa sejarah ataupun tentang bahaya gerakan Illuminati bagi kaum perempuan.

Penulisnya pun menjelajahi sejauh mana program-program pemberdayaan masyarakat desa telah menyentuh secara efektif kaum perempuan perdesaan. Faktanya masih terdapat banyak kelemahan pada berbagai program yang dibuat pemerintah.

Israwaty Samad sebagai seorang mahasiswi, ibu rumah tangga, penggiat literasi, aktivis sosial dan pemerhati kaum perempuan menggambarkan  secara lugas, unik dan menarik terhadap berbagai hal yang selama ini merupakan mata rantai yang hilang antara kebijakan pembangunan dengan apa yang sesungguhnya terjadi di lapangan.

Israwaty Samad merampungkan kumpulan esai ini saar masih menjadi mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa Makassar, 

Dia menyertakan komparasi ilmiah dari Ilmu Sosiologi, Psikologi, Sejarah dan lainnya. Hal yang menjadikan buku ini layak dimiliki oleh siapapun, kaum perempuan termasuk ibu rumah tangga, aktivis perempuan, intelektual, penentu kebijakan, dan relawan sosial yang ingin mengabdikan pikiran dan tenaga untuk masyarakat pedalaman khususnya perempuan desa.***

Inspiring Bulukumba

Oleh: Litera Team

Buku "Inspiring Bulukumba" karya Alfian Nawawi membawa kita melihat Bulukumba dari sudut pandang yang berbeda. Dalam literatur ini, ia menyajikan sentuhan komparasi jurnalistik yang tidak hanya memperkaya metodologi penulisan sejarah lokal, tetapi juga menginspirasi para pembaca.

Buku Inspiring Bulukumba (Foto: Ichdar YN)
Karya ini mengisahkan jejak hidup tiga puluh satu sosok penting, yang semuanya merupakan putra asli Bulukumba dengan latar belakang yang beragam. Mereka telah menjadi inspirasi bagi banyak orang, tidak hanya di Bulukumba, tetapi juga di Indonesia dan dunia. Mereka juga merupakan kontributor terbesar dalam menjaga peradaban dan kebudayaan. Dengan mengenal mereka lebih dekat melalui buku ini, diharapkan akan terjadi rekonstruksi cakrawala baru.

Alfian Nawawi tidak hanya menyajikan kumpulan biografi yang menarik, tetapi juga menggali pemikiran-pemikiran unik dari para tokoh yang sebelumnya tidak pernah dipublikasikan di media manapun. Hal ini menjadikan buku ini lebih dari sekadar kompilasi biografi biasa.

"Inspiring Bulukumba" diharapkan menjadi awal dari referensi teks pendukung sejarah yang lebih komprehensif di masa depan, khususnya di Bulukumba. Buku ini merupakan sumber inspirasi yang tak ternilai bagi semua orang yang ingin melakukan transformasi dalam berbagai aspek kehidupan.

Melalui karya ini, Alfian Nawawi menghadirkan inspirasi yang membakar semangat. Ia mengajak pembaca untuk melihat Bulukumba dengan mata baru, memahami sejarahnya, dan mengambil inspirasi dari para tokoh yang luar biasa. "Inspiring Bulukumba" adalah sumber daya berharga yang mendorong pembaca untuk melangkah maju dan mencapai potensi terbaik dalam hidup mereka.***

Republik Temu-Lawak

Oleh: Litera Team

Judul : Republik Temu-Lawak
Penulis: Alfian Nawawi
Harga : Rp.114.700-
ISBN : 978-623-7734-03-1
Jumlah Halaman: 267
Penerbit : CV. J-Maestro
Tahun Terbit : 2020

Pemesanan:
081278598569 / Nafha
085220830649 / Noni

Pada bulan Januari 2020, sebuah kumpulan esai menarik terbit dengan judul "Republik Temu-Lawak" yang ditulis oleh owner Kedai KopiLitera, Alfian Nawawi. Yang membuat buku ini unik adalah sebagian esainya dipilih dari tulisan-tulisan yang pernah diposting di media sosial.

Lebih dari 300 esai yang ditulis oleh Alfian Nawawi dalam rentang tahun 2017-2019 tersebar di media cetak, online, dan media sosial. Namun, hanya 70 esai pilihan yang dimuat dalam buku ini. Untuk penerbitan dan penjualan buku ini, Alfian mempercayakan kepada J-Maestro, sebuah perusahaan penerbitan di Bandung.

Dalam esai-esainya, Alfian seringkali 'membanyol' dalam wilayah politik, namun juga banyak membahas budaya, sastra, dan seni. Sebagai seorang eks penyiar program sastra dan berita di Radio Cempaka Asri FM (2005-2013), ia menggambarkan esainya sebagai sekumpulan 'gerutu' dan 'gurau', celetukan atau tulisan iseng yang dilakukan dengan penuh senyuman.

Alfian Nawawi telah menghasilkan karya-karya lain sebelumnya, termasuk naskah cerpen eksperimental "Dipersunting Bumi" yang dimuat dalam antologi "Pohon Yang Tumbuh Menjadi Tubuh" (Gora Pustaka, 2018). Karya cerpennya yang berjudul "Sapobatu" juga terpilih sebagai salah satu naskah terbaik dalam "Sayembara Cerita Rakyat Bulukumba" yang diselenggarakan oleh DPD II KNPI dan Pemkab Bulukumba pada tahun 2019, dan saat ini dalam proses penerbitan. Selain itu, ia juga menulis buku "Inspiring Bulukumba" (Mafazamedia, 2014), dan puisi, esai, serta cerpennya telah dimuat dalam berbagai antologi.

Alfian Nawawi, yang juga merupakan pendiri Forum Pustaka Bulukumba dan Gerakan Pojok Baca 137, masih sedang merampungkan beberapa bukunya yang lain. Antara lain, "Mencari Bulukumba dalam Gelombang Radio Siaran" - Sebuah Tinjauan Sejarah, Budaya, dan Komunikasi -; "Bulukumba, Sesobek Catatan Kaki Revolusi"; "Kembalikan Kelaminku" (kumpulan cerpen); Samindara (antologi cerita rakyat Bulukumba); dan sebuah buku biografi yang judulnya masih dirahasiakan.

Alfian Nawawi juga dikenal dengan 'nama udara' Ivan Kavalera, nama yang dikenal sebagai penyiar beberapa program sastra dan news di Radio Cempaka Asri FM (2005-2013).

"Hanya sekumpulan 'gerutu' campur 'gurau'. Lebih tepatnya, sekumpulan celetukan atau tulisan iseng." Alfian menjelaskan bahwa gagasan dan pemikiran, seapapun karakternya, harus dituangkan dalam tulisan, karena sejarah dibangun oleh peristiwa-peristiwa, dan peristiwa-peristiwa tersebut hanya bisa dibangunkan melalui tulisan-tulisan," tutur Alfian Nawawi saat menyimpulkan buku ini.

Dengan keunikan dalam menyampaikan pikiran melalui esai-esainya, Alfian Nawawi mempersembahkan "Republik Temu-Lawak" bagi para pembaca yang mencari keceriaan dan refleksi dalam sebuah esai.***

Rak TV Cantik buat Keluarga

Oleh: Israwaty Samad

Seperti ribuan bunga yang melayang di angin, serentak bergerak dalam harmoni tak terduga, demikian pula cara.arisan tanpa bunga menggoda kita untuk segera merasakan pesonanya. Dalam setiap langkahnya, tersembunyi permata-permata keajaiban yang memikat hati.


Bergabunglah dalam keindahan dan kemewahan arisan ini, seperti menemukan permata tersembunyi di tengah hutan yang misterius. Dengan setiap sentuhan, kamu akan dibawa ke dunia impianmu.

Jangan lewatkan kesempatan ini! Daftarlah sekarang untuk menjadi bagian dari slot 10 bulan ini, dengan hanya tersisa 5 orang lagi.

 Arisan ini terbuka untuk semua, baik #openarisan maupun #openmitra, sehingga impianmu dapat #jadinyata.

Ikut tautan berikut untuk bergabung sebagai Mitra:

https://gabung.mapan.id/8NMEPV

Jangan biarkan kesempatan ini terlewatkan. Jadilah bagian dari keindahan dan kemewahan arisan tanpa bunga ini, dan biarkan impianmu menjadi nyata.***

Jejak Sejarah Kopi di Nusantara

Oleh: Litera Team

Di sudut kafe yang tenang, secangkir kopi bersemayam dengan elegan. Aroma harum melingkupi ruangan, menyentuh indera pengunjung yang lelah. 

Bibir-bibir cangkir itu membisikkan cerita penuh perjalanan: dari biji yang ditanam dengan penuh kasih di perkebunan jauh, hingga dipetik dengan hati-hati, disangrai hingga sempurna, dan digiling dengan penuh dedikasi. Di dalam cairan cokelat hitam itu terdapat seluruh hikayat hidup, memicu kenangan dan impian. Seketika, ketika bibir-bibir kita merasakannya, waktu berhenti sejenak, dan jiwa kita terpikat oleh keajaiban yang tersimpan dalam setiap tetes kopi.

Indonesia, tanah yang subur dengan keindahan alam yang melimpah, juga menyimpan sejarah panjang di dunia kopi.

Ilustrasi kopi (Kedai Kopi Litera)
Sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia, Indonesia memiliki warisan yang kaya dan legendaris. Mengajak kita pada perjalanan melintasi waktu, kita akan menyusuri jejak sejarah kopi yang tak terpisahkan dari kekayaan budaya dan kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia.

Sejak kedatangan kopi ke Indonesia pada awal abad ke-17, tanah ini menjadi tempat di mana biji kopi menemukan akar dan tumbuh subur. Menurut catatan sejarah, kopi pertama kali ditanam di pulau Jawa, tepatnya di daerah Batavia (kini Jakarta). Ketika Belanda menjajah wilayah ini, mereka membawa bibit kopi dari tanah Arab dan menanamnya di perkebunan milik mereka. Inilah titik awal perkembangan perkebunan kopi yang kemudian menjadikan Indonesia sebagai produsen kopi terkemuka.

Dalam perjalanan sejarahnya, kopi di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan dan peningkatan kualitas. Salah satu momen penting adalah munculnya kopi varietas Arabika dan Robusta. Arabika, dengan aroma dan cita rasa yang kompleks, tumbuh subur di dataran tinggi seperti Aceh, Gayo, dan Toraja. Sementara itu, varietas Robusta, yang memiliki kekuatan dan keasaman yang kuat, tumbuh subur di daerah-daerah seperti Lampung, Jawa Timur, dan Sumatera.

Perkebunan kopi di Indonesia tidak hanya menjadi simbol penghasilan ekonomi yang penting, tetapi juga menghidupkan kembali kebudayaan kopi yang kental. Tradisi minum kopi di warung kopi (kedai kopi) telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Warung kopi menjadi tempat berkumpul, berdiskusi, dan berbagi cerita, sementara aroma kopi segar memenuhi udara.

Untuk melihat lebih dalam tentang sejarah kopi di Indonesia, kita dapat merujuk pada sumber-sumber yang kredibel. Buku-buku seperti "Aroma Kopi: Jejak Sejarah dan Budaya" oleh Bondan Winarno dan "Kopi Indonesia: Sejarah, Budaya, dan Eksplorasi" oleh Moelyono Soesilo memberikan wawasan mendalam tentang sejarah kopi Indonesia. Media seperti National Geographic dan BBC Travel juga menyajikan artikel-artikel yang menarik tentang perjalanan kopi di Indonesia.

Indonesia, dengan kekayaan budayanya yang unik dan cita rasa kopi yang luar biasa, terus mempesona para pecinta kopi di seluruh dunia. Melalui warisan sejarah yang kaya dan semangat para petani kopi yang gigih, kopi Indonesia terus mengalir sebagai cairan hitam yang menghidupkan lidah dan menyentuh jiwa. Mari kita hargai dan terus nikmati setiap tetes kenikmatan yang ditawarkan oleh biji kopi Indonesia yang tak ternilai.

 

*Referensi:

Winarno, Bondan. (2007). Aroma Kopi: Jejak Sejarah dan Budaya.

Soesilo, Moelyono. (2012). Kopi Indonesia: Sejarah, Budaya, dan Eksplorasi.

National Geographic: www.nationalgeographic.com

BBC Travel: www.bbc.com/travel

Memasuki Secangkir Dunia Manual Brewing

Oleh: Litera Team

Dalam kegelapan pagi, cairan hitam mengalir ke dalam cangkir, mengisinya dengan aroma yang mempesona. Aromanya menggoda hidung dan membangkitkan lidah yang mengantuk.

Jika rasa bisa memiliki warna, maka rasa kopi ini akan menjadi palet beragam; perpaduan antara pahit dan manis, kehangatan dan kepedasan. Setiap tegukan adalah petualangan melintasi lanskap cita rasa yang tak terduga. 

Seperti memasuki labirin kompleks, kopi melingkupi lidah dengan kekuatannya yang berani. Ada keasaman yang menari dengan ringan, sentuhan karamel yang menggoda, dan jejak cokelat yang menggugah kenikmatan. Rasa kopi bukan hanya sekadar rasa, tapi juga perjalanan sensorik yang menghantarkan kita ke dalam pengalaman yang penuh keajaiban.

Di balik aroma yang menggoda dan kenikmatan yang terpancar dari secangkir kopi, terdapat seni yang halus dalam menyeduhnya. Manual brewing telah lama menjadi keahlian para pecinta kopi yang mencari pengalaman yang lebih mendalam dan intens. 

Dalam panduan ini, kita akan menjelajahi beberapa alat seduh pilihan: moka pot, Vietnam Drip, chemex, V60, dan Aeropress. Siapkan diri Anda untuk memasuki perjalanan menuju pencapaian cita rasa sempurna.

 

Ilustrasi Moka Pot {Foto Kedai Kopi Litera)
Moka Pot: Seni Italia dalam Setiap Tetes

Langkah 1: Isi bagian bawah moka pot dengan air panas.

Langkah 2: Masukkan bubuk kopi yang diinginkan ke dalam keranjang.

Langkah 3: Pasang keranjang di bagian bawah moka pot.

Langkah 4: Sekrap bagian atas dengan bagian bawah, pastikan kencangkan.

Langkah 5: Letakkan moka pot di atas sumber panas dan tunggu hingga air naik ke bagian atas.

Langkah 6: Matikan api, tuangkan kopi seduh ke dalam cangkir, dan nikmati kelezatannya.

 

Vietnam Drip (Pixabay)
Vietnam Drip: Tradisi yang Terjaga

Langkah 1: Pasang filter kertas di atas cangkir atau teko.

Langkah 2: Masukkan bubuk kopi ke dalam filter.

Langkah 3: Panaskan air hingga mendidih, lalu tuangkan sedikit air ke dalam filter untuk membuat "gumpalan kopi".

Langkah 4: Setelah gumpalan kopi mengembang, tuangkan air perlahan-lahan ke dalam filter hingga cangkir atau teko terisi penuh.

Langkah 5: Biarkan air menetes melalui filter dan kopi, lalu nikmati cita rasa Vietnam Drip yang khas.

 

Ilustrasi Chemex (Pixabay)
Chemex: Kesempurnaan dalam Keindahan

Langkah 1: Tempatkan filter kertas di dalam kerucut chemex.

Langkah 2: Basahi filter dengan air panas untuk menghilangkan rasa kertas.

Langkah 3: Masukkan bubuk kopi ke dalam filter yang sudah basah.

Langkah 4: Secara perlahan, tuangkan air panas ke atas bubuk kopi, mulai dari tengah dan bergeser secara melingkar ke tepi.

Langkah 5: Tunggu hingga air menetes melalui filter, lalu nikmati kopi chemex yang elegan.

 

Ilustrasi V60 (Pixabay)
V60: Kelembutan dalam Seduhan

Langkah 1: Letakkan filter kertas dalam kerucut V60.

Langkah 2: Basahi filter dengan air panas, lalu tuangkan air keluar untuk menghilangkan rasa kertas.

Langkah 3: Masukkan bubuk kopi ke dalam filter yang sudah basah.

Langkah 4: Tuangkan air panas dengan gerakan melingkar ke tengah dan tepi, memberi konsentrasi pada bagian tengah.

Langkah 5: Biarkan air menetes melalui filter, menghasilkan kopi V60 yang halus dan lembut.

 

Ilustrasi Aeropress (Pixabay)
Aeropress: Kekuatan dalam Kesederhanaan

Langkah 1: Pasang filter kertas di bawah tutup Aeropress dan basahi dengan air panas.

Langkah 2: Masukkan bubuk kopi ke dalam tabung Aeropress.

Langkah 3: Tuangkan air panas ke dalam tabung dan aduk perlahan selama beberapa detik.

Langkah 4: Pasang tutup dan tekan tabung secara perlahan untuk menyeduh kopi.

Langkah 5: Nikmati kopi yang dihasilkan dengan kekhasan metode Aeropress.

Dengan panduan ini, Anda bisa mengeksplorasi dunia manual brewing. Setiap metode memiliki keunikan dan keindahan tersendiri. Jelajahi, bereksperimen, dan nikmati perjalanan Anda dalam mencapai cita rasa kopi yang paling memuaskan.***

Our location on Google Maps

 

Seteguk Sejarah Kopi di Dunia

Posted By Redaksi on Kamis, 08 Juni 2023 | Kamis, Juni 08, 2023

Oleh: Litera Team

Pada suatu masa yang jauh, di suatu tempat yang asing, ada sebuah biji kecil yang memulai perjalanan yang menakjubkan. 




Dalam perjalanan ini, biji kopi menyebar ke berbagai belahan dunia dan tumbuh menjadi minuman yang penuh kenikmatan. Untuk memahami keajaiban ini, kita harus melacak jejak sejarah awal kopinya dan memperdalam pemahaman tentang perjalanan yang luar biasa ini. 

Ilustrasi Kopi Vietnam Drip (Kedai Kopi Litera)
Secara resmi, sejarah kopi dimulai di daerah Kaffa, Etiopia, pada abad ke-9. Kaffa adalah tempat asal mula pohon kopi Arabika yang kita kenal saat ini. Legenda lokal mengisahkan bahwa seorang penggembala yang penasaran, bernama Kaldi, melihat kambing-kambingnya yang makan buah kopi menjadi lebih bersemangat dan hidup. Terdorong oleh rasa ingin tahu, Kaldi mencicipi buah kopi itu sendiri dan merasakan efek yang sama. Kabar tentang kopi mulai menyebar dari sana. 

Salah satu buku rujukan yang dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang sejarah awal kopi adalah "The World Atlas of Coffee" oleh James Hoffmann. Dalam buku ini, Hoffmann menjelajahi perjalanan biji kopi dari tanah asalnya hingga menjadi minuman yang dikonsumsi di seluruh dunia. Dia menyoroti peran Etiopia dalam penyebaran kopi ke Arab Saudi dan kemudian ke wilayah Timur Tengah pada abad ke-15. 

Seiring dengan penyebaran agama Islam, kopi diperkenalkan ke wilayah Timur Tengah, khususnya ke Mekah dan Yaman. Di Mekah, kopi menjadi minuman yang populer di kalangan kaum Muslim, sebagaimana disebutkan oleh sejarawan ternama, Reinhart Pieter Anne Dozy, dalam bukunya "Geschiedenis van den Islamitischen Volken" (History of the Islamic Peoples). Dozy mengungkapkan bagaimana kopi dianggap sebagai minuman yang bermanfaat dalam menjaga kewaspadaan saat menjalankan ibadah. 

Kemudian, buku "Uncommon Grounds: The History of Coffee and How It Transformed Our World" karya Mark Pendergrast memberikan informasi terperinci tentang perjalanan kopi ke Eropa. Pendergrast menjelaskan bagaimana kopi tiba di Venesia, Italia, pada awal abad ke-17 dan segera menyebar ke seluruh benua Eropa. Kopi menjadi minuman yang disukai oleh masyarakat aristokrat dan intelektual, menciptakan budaya kafe yang menjadi pusat pertemuan dan diskusi. 

Saat menelusuri sejarah kopi, tak dapat diabaikan peran Belanda dalam penyebarannya. Buku "Coffee: A Dark History" karya Antony Wild membahas tentang bagaimana Belanda membawa biji kopi dari Yaman ke Kepulauan Maluku, Indonesia, pada akhir abad ke-17. Belanda mendirikan perkebunan kopi di Jawa dan Sumatra, yang menjadi pusat produksi kopi terbesar di dunia pada saat itu. 

Selain buku-buku tersebut, media online seperti National Geographic dan Smithsonian Magazine juga menyajikan artikel-artikel terpercaya tentang sejarah kopi yang dapat melengkapi pemahaman kita. 

Perjalanan biji kopi dari Etiopia ke seluruh dunia adalah bukti keajaiban perdagangan dan pertukaran budaya. Dalam setiap tegukan kopi yang kita nikmati, kita merasakan jejak sejarah yang panjang dan keanekaragaman budaya yang kaya. Sejarah awal kopi ini mengajarkan kita tentang kekuatan eksplorasi, perdagangan global, dan daya tarik universal dari minuman yang sederhana namun memiliki dampak yang luar biasa. 

Berdasarkan penelusuran sumber-sumber rujukan yang dapat diakses, kita dapat menghargai perjalanan panjang biji kopi dan menghormati keberagaman budaya yang terkait dengannya. Kopi telah melampaui batas-batas geografis dan menjadi ikon global yang terus memberikan kenikmatan dan inspirasi bagi kita semua.***

Mahrus Andis, Sastrawan dari Ruang Birokrat

Posted By Redaksi on Rabu, 07 Juni 2023 | Rabu, Juni 07, 2023

Mahrus Andis (Foto: Kolase WartaBulukumba.com)
Mahrus Andhis adalah salah satu sosok penyair Indonesia produktif dan kini juga dikenal sebagai kritikus sastra.

Mahrus Andis lahir di Ponre Kabupaten Bulukumba, 20 September 1958. Pemilik nama lengkap Drs. Andi Mahrus Syarief ini pernah mengasuh acara Serambi Budaya di RRI Makassar dan Apresiasi Budaya di TVRI stasiun Makassar (1982-1984).

Konon amat energik semasa menjadi aktivis mahasiswa di Universitas Hasanuddin Makassar. Sempat menjadi asisten dosen kemudian memutuskan pulang kampung. Salah satu tempat mangkalnya dulu adalah Dewan Kesenian Makassar hingga tahun 1986.

Mahrus Andis pernah tercatat sebagai Pamong Praja di Pemda Bulukumba. Beberapa jabatan pernah digeluti.

Diawali sebagai Kasubag Penerangan Humas, Kasubag Persidangan Setwan, Kaseksi Gedung-Bangunan Diknas, Kasubag Ortala, Anggota DPRD, Kabag Hukum, Camat Ujung Bulu, Kasubdin Sosteklinmas, Kabag Organisasi dan Tata Laksana, Asisten III Bidang Administrasi (Merangkap Plt.Sekretaris Daerah) dan saat ini sebagai Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra pada sekretariat Daerah Kabupaten Bulukumba.

Suami dari Hj.Andi Ruhaya, Spd dan ayah dari Rumi Mahrus dan Gilang Mahrus ini, tetap menulis. Banyak bukunya yang telah terbit dan bahkan beredar sampai Malaysia dan Brunei di antaranya Sajak Sajak Panrita Lopi, Bulukumbaku Gelombang Berzikir (2001).

Dua bukunya diterbitkan Pustaka Refleksi, masing-masing berjudul: Kumpulan Puisi Panrita Lopi (2007), Katarsis Birokrasi (2009) dan Matahari yang Kemarin adalah Matahari Bulukumbaku yang Beringas (2006) (Diterbitkan La Macca Press), dan beberapa antologi bersama penyair lainnya.

Tahun 2013 ia 'mengaum' dari ruang birokrat dengan menulis sebuah buku berjudul "Ketika Rolly menggugat Pejabat", sebuah buku yang sangat layak dibaca terutama oleh birokrat penentu kebijakan. Pada tahun 2014, ia ternyata masih terus “menggugat” melalui antologi puisi “Balada Sebuah Kursi” (diterbitkan P3i Press Makassar).

Buku budaya berjudul "Sebulir Mata Air di Tanah Leluhur" berisi pesan To Riolo Bugis-Makassar ditulis Mahrus Andis di tahun 2017.

Pada tahun 2004, untuk karya-karya dan dedikasinya Mahrus memperoleh Celebes Award dari Gubernur Sulawesi-Selatan di bidang Karya Sastra.

Keakraban Mahrus Andhis dengan lingkungan alam kerap membuatnya mahir menuai kata beraroma khas perkampungan dalam sebahagian puisinya. Seperti salah satu puisinya “Di Atas Pematang” yang ditulis semasa masih mahasiswa.

Buku-buku karyanya terus mengalir di jagat literasi dan sastra Indonesia sampai hari ini.***

 
Support : Creating Website | Dihyah PROject | Dihyah PROject
Copyright © 2011. Kedai Kopi Litera - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Dihyah PROjecte
Proudly powered by Dihyah PROject